Ficus

Pohon Ara
(Ficus sp.)

Genus Ficus merupakan tumbuhan tropis yang tersebar luas di seluruh dunia, terutama di wilayah Indo-Australasia, Afrika tropis, dan Neotropis. Ficus tersebar luas di berbagai ekosistem, mulai dari dataran rendah, hutan, semak, hingga daerah pegunungan. Beberapa spesies umum ditemukan di banyak lokasi, seperti Ficus benjamina, Ficus hispida, dan Ficus septica136. Sebagian spesies memiliki sebaran terbatas pada wilayah atau habitat tertentu.

Sebanyak 98 spesies ditemukan di wilayah Indo-Australasia, 27 spesies di Afrika tropis, dan 8 spesies di Neotropis. Di Afrika, Ficus sangat beragam, terutama di zona tropis seperti Kamerun, Kongo, Republik Afrika Tengah, Gabon, dan Uganda. Di Indonesia terdapat sekitar 76 jenis Ficus, dengan jumlah spesies bervariasi di tiap pulau dan wilayah, antara lain:
Pulau Sumatra: Tercatat 53 spesies Ficus berdasarkan koleksi herbarium di Sumatra.
Pulau Jawa: Terdapat sekitar 74–91 spesies Ficus, termasuk beberapa spesies introduksi.
Bali: Ditemukan 23 spesies Ficus di Kabupaten Gianyar, Bali.
Wilayah Spesifik: Di Taman Nasional Gunung Ciremai ditemukan 10 jenis, di Kabupaten Kuningan (Jawa Barat) ditemukan 24 spesies, dan di Pulau Weh (Aceh) ditemukan 14 spesies.

 

Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Hamamelididae
Ordo: Urticales
Famili: Moraceae
Genus: Ficus
Spesies: Ficus sp.

Syarat Tumbuh

Ficus umumnya tumbuh baik di daerah tropis dengan kelembapan tinggi dan tanah yang subur. Beberapa spesies dapat tumbuh di lingkungan perkotaan dengan ruang tumbuh terbatas, meskipun morfologi pohon dapat berubah tergantung pada ketersediaan ruang dan kondisi lingkungan(Lin et al., 2024). Habitat alami Ficus seringkali terancam oleh konversi lahan dan praktik eksploitasi yang tidak berkelanjutan(Belem et al., 2024).

Morfologi

Ficus memiliki variasi morfologi yang luas, mulai dari pohon besar (banyan), pohon kecil, hingga tanaman merambat. Ciri khas utama adalah adanya syconium (buah tertutup) dan daun yang bervariasi bentuk serta ukurannya. Karakter morfologi vegetatif seperti bentuk daun, batang, dan buah digunakan untuk identifikasi spesies. Di lingkungan urban, morfologi seperti diameter batang, tinggi, kedalaman, dan lebar tajuk dapat berbeda tergantung habitat tumbuhnya(Irwanto et al., 2021; Lin et al., 2024).

Manfaat

Ficus dikenal sebagai tanaman multipurpose:

  • Pangan: Buah (syconium) dan daun banyak digunakan sebagai bahan pangan di berbagai budaya(Fu et al., 2018).
  • Obat Tradisional: Berbagai bagian tanaman (buah, daun, getah, kulit batang) digunakan untuk mengobati diare, diabetes, luka, cacingan, dan penyakit lainnya(Fu et al., 2018; Cabral et al., 2020; Park et al., 2018; Sharma & Singh, 2023; Selamat et al., 2021).
  • Ekologi: Ficus merupakan sumber makanan penting bagi satwa liar dan berperan sebagai keystone species di ekosistem tropis(Belem et al., 2024).
  • Industri: Beberapa spesies digunakan dalam pengembangan produk farmasi dan aplikasi nanoteknologi(Selamat et al., 2021).

Peran Ficus sp. bagi kelestarian satwa liar

  • Sumber Pangan Utama bagi Satwa Liar

Ficus sp. (pohon ara) merupakan sumber makanan penting bagi berbagai satwa liar, khususnya di hutan tropis. Buah Ficus dikonsumsi oleh lebih dari 1.200 spesies burung dan mamalia di seluruh dunia, termasuk keluarga burung Columbidae, Psittacidae, dan mamalia seperti Pteropodidae (kelelawar buah) serta Cercopithecidae (monyet)(So et al., 2001; Gogoi et al., 2023). Ficus menyediakan buah sepanjang tahun, sehingga menjadi sumber pangan yang stabil saat buah lain langka, dan berperan sebagai “keystone resource” yang menopang kelangsungan hidup banyak satwa pemakan buah(So et al., 2001; Gogoi et al., 2023; Belem et al., 2024).

  • Mendukung Keanekaragaman dan Kelangsungan Satwa

Keberadaan Ficus sp. sangat penting untuk menjaga keanekaragaman satwa, karena banyak spesies sangat bergantung pada buahnya untuk bertahan hidup, terutama di musim paceklik buah(So et al., 2001; Gogoi et al., 2023; Belem et al., 2024). Studi di Pakke Wildlife Sanctuary, Himalaya Timur, menunjukkan bahwa pohon Ficus menarik lebih banyak spesies vertebrata (burung dan mamalia) dibandingkan tumbuhan lain di sekitarnya, menegaskan peran vitalnya dalam ekosistem(Gogoi et al., 2023).

  • Peran dalam Penyebaran Benih

Satwa yang memakan buah Ficus juga berperan sebagai agen penyebar benih, membantu regenerasi hutan dan menjaga siklus ekologi. Banyak frugivora (pemakan buah) yang secara efektif menyebarkan benih Ficus ke berbagai lokasi, mendukung pertumbuhan dan kelestarian pohon Ficus serta ekosistem sekitarnya(So et al., 2001; Gogoi et al., 2023; Belem et al., 2024).

  • Interaksi dengan Serangga dan Satwa Lain

Selain vertebrata, Ficus juga menjadi habitat dan sumber makanan bagi berbagai serangga, seperti lebah penyerbuk (agaonid wasps), lalat, kumbang, tungau, dan nematoda. Interaksi ini sangat kompleks dan berperan dalam siklus hidup Ficus serta pengendalian populasi satwa tertentu(Liu et al., 2024; Knight et al., 1992).

Referensi

Fu, Y., Wang, C., Zhang, Y., Yang, X., Mon, A., Wang, Y., & Shi, Y. (2018). The genus Ficus (Moraceae) used in diet: Its plant diversity, distribution, traditional uses and ethnopharmacological importance.. Journal of ethnopharmacology, 226, 185-196. https://doi.org/10.1016/j.jep.2018.07.027

Corner, E. (1958). AN INTRODUCTION TO THE DISTRIBUTION OF FICUS. Reinwardtia, 4, 325-355. https://doi.org/10.14203/REINWARDTIA.V4I3.1007

Belem, M., Kabré, B., Ouédraogo, A., Sabo, P., Sawadogo, Y., & Tiétiambou, F. (2024). A critical review on the Ficus genus in Africa: current knowledge and perspectives for its sustainable management. Biodiversity and Conservation. https://doi.org/10.1007/s10531-024-02881-2

Cabral, C., Mishra, A., Salehi, B., Shukla, I., Abdolshahi, A., Sharifi‐Rad, J., Salgueiro, L., Calina, D., Gadetskaya, A., Victoriano, M., Głowacka, A., Tarawneh, A., Karazhan, N., Abu-Darwish, M., Sawicka, B., Docea, A., Nigam, M., Kiełtyka-Dadasiewicz, A., & Martorell, M. (2020). Ficus plants: State of the art from a phytochemical, pharmacological, and toxicological perspective. Phytotherapy Research, 35, 1187 – 1217. https://doi.org/10.1002/ptr.6884

Park, S., Deepa, P., Kim, S., & Sowndhararajan, K. (2018). A role of Ficus species in the management of diabetes mellitus: A review.. Journal of ethnopharmacology, 215, 210-232. https://doi.org/10.1016/j.jep.2017.12.045

Sharma, R., & Singh, B. (2023). Updated review on Indian Ficus species. Arabian Journal of Chemistry. https://doi.org/10.1016/j.arabjc.2023.104976

Selamat, J., Perumal, V., & Murugesu, S. (2021). Phytochemistry, Pharmacological Properties, and Recent Applications of Ficus benghalensis and Ficus religiosa. Plants, 10. https://doi.org/10.3390/plants10122749

Irwanto, R., Hariri, M., Peniwidiyanti, P., Irsyam, A., Yuhaeni, E., Martiansyah, I., & Kusnadi, K. (2021). Molecular Identification and Morphological Characterization of Ficus sp. (Moraceae) in Bogor Botanic Gardens. Jurnal Biodjati. https://doi.org/10.15575/BIODJATI.V6I1.10852

Lin, W., Huang, S., Wei, Y., Zhou, J., Lai, C., Wei, J., & Guo, W. (2024). Effects of growth space limitation on allometry of Ficus spp. In urban habitats. Journal of Cleaner Production. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2024.143413

Hendrayana, Y., Ismail, A., Adhya, I., Supartono, T., & Kosasih, D. (2021). Distribution and association of Ficus spp in the shrubs area of Gunung Ciremai National Park Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 819. https://doi.org/10.1088/1755-1315/819/1/012078

Mukhriani, M., Nisa, K., St.Aisyah, S., & Syakri, S. (2021). POTENSI KEARIFAN LOKAL TANAMAN Ficus SEBAGAI ANTIOKSIDAN. Jurnal Kesehatan. https://doi.org/10.24252/kesehatan.v14i1.17324

Hendrayana, Y., Kosasih, D., Adhya, I., Syahban, F., & Supartono, T. (2022). Ecological Distribution of Ficus Spp in Kuningan District, West Java, Indonesia. Proceedings of the 2nd Universitas Kuningan International Conference on System, Engineering, and Technology, UNISET 2021, 2 December 2021, Kuningan, West Java, Indonesia. https://doi.org/10.4108/eai.2-12-2021.2320221

Dewi, S., Nurainas, N., & Syamsuardi, S. (2023). Short Communication: Diversity, distribution and potential uses of Ficus spp. in Sumatra, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological Diversity. https://doi.org/10.13057/biodiv/d240639

Ashari, R., & Peniwidiyanti, P. (2018). Hemiepiphytic Ficus spp. (Moraceae) in Weh Island, Sabang City, Aceh Province, Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 4, 215-219.

Defiani, M., & Wijaya, I. (2020). Diversity and distribution of figs (Ficus: Moraceae) in Gianyar District, Bali, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological Diversity. https://doi.org/10.13057/BIODIV/D220129

Nugroho, G., Putra, K., Rai, M., Setyawan, A., & Pitoyo, A. (2020). Review: Phytochemical activities of Ficus (Moraceae) in Java Island, Indonesia. International Journal of Bonorowo Wetlands. https://doi.org/10.13057/bonorowo/w100204

Irsyam, A., Anshori, Z., Peniwidiyanti, P., Dewi, A., Hariri, M., & Irwanto, R. (2021). Newly Recorded Alien Species of Ficus L. (Moraceae) in Java, Indonesia. Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology. https://doi.org/10.22146/jtbb.65313

So, S., Gorlett, R., Shanahan, M., & Gompton, S. (2001). Fig‐eating by vertebrate frugivores: a global review. Biological Reviews, 76. https://doi.org/10.1017/S1464793101005760

Gogoi, A., Sethy, J., Parbo, D., Kumar, A., Chatakonda, M., & Maletha, A. (2023). Vertebrate assemblages on fruiting figs in the Indian eastern Himalaya’s Pakke Wildlife Sanctuary. Journal of Threatened Taxa. https://doi.org/10.11609/jott.8549.15.10.23977-23989

Belem, M., Kabré, B., Ouédraogo, A., Sabo, P., Sawadogo, Y., & Tiétiambou, F. (2024). A critical review on the Ficus genus in Africa: current knowledge and perspectives for its sustainable management. Biodiversity and Conservation. https://doi.org/10.1007/s10531-024-02881-2

Liu, W., Compton, S., Huang, W., Chen, H., Segar, S., Fan, S., Yu, H., & Ding, Y. (2024). A high-quality chromosome-level genome assembly of Ficus hirta. Scientific Data, 11. https://doi.org/10.1038/s41597-024-03376-z

Knight, R., Nadel, H., & Frank, J. (1992). Escapees and accomplices: the naturalization of exotic Ficus and their associated faunas in Florida.. Florida Entomologist, 75, 29-38. https://doi.org/10.2307/3495478