Kayu Manis
(Cinnamomum burmanii)
Cinnamomum burmanii berasal dari Indonesia, khususnya dari wilayah Sumatera Barat dan Jambi, yang menjadi sentra produksinya. Tanaman ini juga tersebar di berbagai wilayah tropis Asia Tenggara seperti Jawa, Maluku, Papua, serta dibudidayakan di Filipina dan negara tropis lainnya.
Klasifikasi Ilmiah
Berikut klasifikasi ilmiahnya:
Kingdom: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Laurales
Famili: Lauraceae
Genus: Cinnamomum
Spesies: Cinnamomum burmanii
Morfologi
Tanaman ini merupakan pohon yang dapat tumbuh hingga 15 meter. Berikut ciri morfologinya:
Batang: Berkayu, tegak, kulit luar berwarna abu-abu tua, bagian dalam cokelat kemerahan, mengandung minyak atsiri.
Daun: Tunggal, elips memanjang, ujung runcing, permukaan atas hijau mengilap, bawah keabu-abuan, daun muda berwarna merah pucat.
Bunga: Kecil, berwarna kuning, bunga sempurna (berkelamin ganda).
Buah: Bulat memanjang, berwarna hijau saat muda dan ungu tua saat matang, berbiji satu.
Manfaat
Kayu manis ini memiliki banyak manfaat:
- Kuliner: Digunakan sebagai rempah-rempah dalam masakan dan minuman.
- Kesehatan: Mengandung senyawa aktif seperti sinamaldehid, flavonoid, tanin, dan saponin yang bersifat antibakteri, antioksidan, dan antiradang.
- Pengobatan tradisional: Digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, maag, masuk angin, diare, dan gangguan pencernaan.
- Kosmetik dan parfum: Minyak atsirinya digunakan dalam produk kecantikan dan aromaterapi.
- Perikanan: Ekstraknya digunakan sebagai antibakteri dalam budidaya ikan.
Referensi:
Agrotek.id. (n.d.). “Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kayu Manis”. Diakses 24 Juni 2025, dari https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kayu-manis/
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2019). “Sirkuler Kayu Manis”. Diakses dari https://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/11280/Silkuler-Kayumanis_2019%20%281%29.pdf