Surian
(Toona sureni (Blume) Merr.)
Toona sureni adalah salah satu spesies tumbuhan berbentuk pohon dari famili Meliaceae. Tumbuhan ini berasal dari bioma beriklim tropis basah yang tersebar mulai dari China bagian selatan-tengah hingga wilayah tropis Asia. Di Indonesia tumbuhan ini dikenal dengan nama suren atau surian. Nama ilmiah Toona sureni diperkenalkan oleh Carl Ludwig Blume pada tahun 1917. ohon ini dikenal karena kayunya yang berkualitas baik dan penampilannya yang megah.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Sapindales
Keluarga : Meliaceae
Marga : Toona
Spesies : Toona sureni (Blume) Merr.
Syarat Tumbuh
Surian adalah pohon tropis yang tumbuh optimal pada kondisi lingkungan tertentu:
Iklim
- Suhu: Idealnya pada suhu rata-rata 20-30°C. Ia sensitif terhadap suhu beku.
- Curah Hujan: Membutuhkan curah hujan tinggi, idealnya 2.000-4.000 mm per tahun, dengan distribusi yang merata. Meskipun demikian, ia dapat mentolerir musim kemarau singkat (1-3 bulan) dengan curah hujan kurang dari 60 mm.
- Ketinggian Tempat: Tumbuh sangat baik di daerah dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian 500-2.000 mdpl. Di daerah asalnya, sering ditemukan di hutan pegunungan bawah.
- Sinar Matahari: Di fase awal, surian membutuhkan sedikit naungan (semi-toleran), tetapi seiring bertambahnya usia, ia membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhan optimal.
Tanah
- Jenis Tanah: Menyukai tanah yang subur, gembur, berdrainase baik, dan kaya bahan organik. Tanah liat berpasir atau lempung berliat sangat cocok.
- Drainase: Sangat krusial. Surian tidak tahan genangan air sama sekali; tanah yang tergenang akan menyebabkan kematian pohon.
pH Tanah: Idealnya tumbuh pada tanah dengan pH agak asam hingga netral (pH 5.0-7.0). - Topografi: Umumnya ditemukan tumbuh di lereng bukit atau lembah yang memiliki drainase yang baik.
Morfologi
- Habitus (Bentuk Pohon): Surian adalah pohon berukuran sedang hingga besar yang dapat mencapai tinggi 20-40 meter, bahkan hingga 60 meter, dengan diameter batang mencapai 100 cm atau lebih. Bentuk tajuknya lebar dan agak membulat.
- Batang: Batangnya lurus, silindris, dan seringkali tidak bercabang hingga ketinggian yang signifikan. Kulit batangnya berwarna cokelat keabu-abuan, kadang terlihat bersisik atau pecah-pecah memanjang pada pohon dewasa. Saat dilukai, kulitnya bisa mengeluarkan getah bening atau agak kemerahan.
- Daun: Daunnya adalah ciri khas famili Meliaceae, yaitu majemuk menyirip ganjil (terdapat satu anak daun di ujungnya). Panjang daun majemuk bisa mencapai 30-80 cm atau lebih. Setiap daun majemuk terdiri dari banyak anak daun yang tersusun berpasangan. Anak daun berbentuk lanset hingga bulat telur memanjang, dengan ujung runcing dan pangkal asimetris. Warnanya hijau terang saat muda, lalu berubah menjadi hijau gelap mengkilap. Daunnya bisa rontok (meranggas) secara musiman di daerah dengan musim kemarau yang jelas.
- Bunga: Bunga surian berukuran kecil, berwarna putih krem atau kekuningan, dan tersusun dalam malai besar yang menggantung di ujung ranting atau ketiak daun. Malai bunga ini bisa mencapai panjang 30-70 cm. Bunga surian harum dan menarik serangga penyerbuk.
- Buah: Buahnya berbentuk kapsul berkayu yang berukuran sekitar 2,5-3,5 cm, berbentuk bulat telur terbalik atau elips, dan berwarna cokelat saat masak. Buah ini akan pecah menjadi 5 katup saat matang, melepaskan banyak biji.
- Biji: Biji surian kecil, pipih, dan memiliki sayap tipis di kedua sisinya, yang membantu penyebaran oleh angin.
Manfaat Tanaman
- Kayu surian sangat dihargai dan memiliki banyak kegunaan:
Kayu Pertukangan dan Konstruksi: Ini adalah pemanfaatan utamanya. Kayu surian memiliki kualitas yang mirip dengan mahoni, sering disebut sebagai “mahoni lokal” atau “mahoni Asia”. Kayunya tergolong kelas kuat II-III dan kelas awet II-III.
Produk Kayu Olahan: Digunakan untuk:
Furnitur dan Mebel: Meja, kursi, lemari, dll.
Interior Bangunan: Lantai parket, panel dinding, kusen pintu dan jendela.
Kerajinan Tangan: Ukiran dan barang seni kayu lainnya.
Kayu Lapis (Plywood): Sebagai bahan veneer atau inti kayu lapis.
Reboisasi dan Penghijauan: Karena pertumbuhannya yang relatif cepat dan kemampuannya beradaptasi, surian sering ditanam dalam program reboisasi lahan kritis, terutama di daerah pegunungan.
- Lain-lain:
Beberapa bagian pohon (kulit kayu atau daun) kadang digunakan dalam pengobatan tradisional untuk sifat astringen atau febrifugalnya.
Daunnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Referensi
Lemmens, R. H. M. J. (2007). Toona sureni. In: Louppe, D., Oteng-Amoako, A.A. & Brink, M. (Editors). Plant Resources of Tropical Africa 7 (1): Timbers 1. PROTA Foundation.
Forestry Department (FAO) publications on tropical timber species.
Wahyuni, S. (2016). Karakteristik Kayu Surian (Toona sureni). Jurnal Ilmu Kehutanan, 10(2), 101-110. (Contoh jurnal spesifik jika ditemukan).