Terap

Terap/Benda
(Artocarpus elasticus)

Artocarpus elasticus, dikenal juga sebagai “Benda” atau “Terap” di Indonesia, merupakan anggota famili Moraceae yang tersebar luas di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Tumbuhan ini cukup jarang ditemukan di beberapa daerah dan kini memerlukan upaya pelestarian melalui budidaya intensif untuk menjaga keberlanjutannya(Bailly, 2021; Rahayu et al., 2020; Gardner & Zerega, 2021).

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Hamamelididae
Ordo: Urticales
Famili: Moraceae
Genus: Artocarpus
Spesies: Artocarpus elasticus Reinw. ex Blume

Syarat Tumbuh

Artocarpus elasticus tumbuh baik di daerah tropis, seperti Asia Tenggara, dan umumnya ditemukan di hutan-hutan dataran rendah hingga pegunungan. Namun, informasi spesifik mengenai syarat tumbuh (misal: jenis tanah, curah hujan, atau ketinggian) tidak dijelaskan secara rinci dalam abstrak yang tersedia(Bailly, 2021; Rahayu et al., 2020).

Morfologi

Morfologi spesifik Artocarpus elasticus tidak dijelaskan secara detail dalam abstrak, namun diketahui bahwa buah dan bijinya dapat dimakan seperti spesies Artocarpus lain (misal: nangka dan cempedak). Kayunya digunakan untuk pembuatan lemari, dan getahnya dimanfaatkan untuk menangkap burung(Rahayu et al., 2020).

Manfaat

  • Pangan: Buah dan biji dimakan, dengan biji mengandung karbohidrat tinggi sehingga berpotensi sebagai sumber pangan alternatif(Rahayu et al., 2020).
  • Kayu: Digunakan untuk pembuatan perabotan seperti lemari(Rahayu et al., 2020).
  • Getah: Dimanfaatkan untuk menangkap burung(Rahayu et al., 2020).
  • Kesehatan dan Kosmetik: Ekstrak kulit akar dan kulit buah memiliki aktivitas antioksidan kuat, perlindungan terhadap kerusakan oksidatif, serta potensi sebagai bahan kosmetik anti-penuaan dan pencerah kulit(Lee et al., 2023; Saad et al., 2021).
  • Obat Tradisional: Digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi disentri, tuberkulosis, dan penyakit lain. Senyawa flavonoidnya, seperti artonin E, memiliki aktivitas antikanker, antiinflamasi, dan antioksidan(Bailly, 2021).
  • Aktivitas Biologis Lain: Senyawa dihydrobenzoxanthone dari akar memiliki aktivitas penghambatan enzim neuraminidase bakteri, yang berperan dalam patogenesis penyakit infeksi(Yoon et al., 2022).

 

Referensi

Lee, Y., Khan, A., Baiseitova, A., Idrees, M., Kim, J., Park, K., Shah, A., & Kong, I. (2023). Antioxidant potentials of furanodihydrobenzoxanthones from Artocarpus elasticus and their protection against oxLDL induced injury in SH-SY5Y cells.. Biomedicine & pharmacotherapy = Biomedecine & pharmacotherapie, 165, 115278. https://doi.org/10.1016/j.biopha.2023.115278

Bailly, C. (2021). Anticancer mechanism of artonin E and related prenylated flavonoids from the medicinal plant Artocarpus elasticus. Asian Journal of Natural Product Biochemistry. https://doi.org/10.13057/biofar/f190202

Saad, H., Tan, C., Lim, S., Sim, K., & Manickam, S. (2021). Evaluation of anti-melanogenesis and free radical scavenging activities of five Artocarpus species for cosmeceutical applications. Industrial Crops and Products, 161, 113184. https://doi.org/10.1016/j.indcrop.2020.113184

Rahayu, M., Astuti, I., Kuncari, E., & Susiarti, S. (2020). Utilization of “Benda” (Artocarpus elasticus Reinw. ex Blume) in Bogor, West Java, Indonesia: An Ethnobotanical Case Study. Journal of Tropical Biology & Conservation (JTBC). https://doi.org/10.51200/jtbc.v17i.2670

Yoon, S., Kim, J., Baiseitova, A., Lee, G., Lee, Y., Park, K., & Shah, A. (2022). New dihydrobenzoxanthone derivatives with bacterial neuraminidase inhibitory activity isolated from Artocarpus elasticus.. Bioorganic chemistry, 127, 105978. https://doi.org/10.1016/j.bioorg.2022.105978

Gardner, E., & Zerega, N. (2021). Taxonomic updates to Artocarpus subgenus Artocarpus (Moraceae) and allied taxa with a particular focus on the species native to Singapore. Gardens’ Bulletin Singapore. https://doi.org/10.26492/gbs73(2).2021-08